Book vs Movie: 4 Character Developments Elle Woods di Film

AnnšŸ¦¢
5 min readJan 15, 2024

--

ā€œOn our very first day at Harvard, a very wise Professor quoted Aristotle: ā€œThe law is reason free from passionā€

Well, no offense to Aristotle, but in my three years at Harvard I have come to find that passion is a key ingredient to the study and practice of law ā€” and of life. It is with passion, courage of conviction, and strong sense of self that we take our next steps into the world, remembering that first impressions are not always correct. You must always have faith in people. And most importantly, you must always have faith in yourself. Congratulations class of 2004 ā€” we did it!šŸ„³ā€

ā€” Elle Woods, Legally Blonde

Seperti biasa, aku tiba-tiba tertarik membaca buku Legally Blonde karena filmnya (yang pertama) luar biasa memotivasi dan jadi comfort movieku selama ini. Dari internet aku tahu kalau film Legally Blonde ternyata diadaptasi dari buku karangan Amanda Brown dengan judul yang sama. Setelah menyelami berbagai e-commerce, berkali-kali memantau website salah satu toko buku internasional, dan menunggu selama 3 bulan, akhirnya buku Legally Blonde sampai di tanganku dengan selamat. Aku baru tahu kalau ternyata buku ini tidak pernah dirilis dalam Bahasa Indonesia, bahkan buku aslinya sudah sulit dicari. Beberapa seller melabeli buku ini sebagai ā€œbuku langkaā€ yang dipatok dengan harga dua kali lipat dari harga asli!

Legally Blonde bercerita tentang seorang perempuan pirang bernama Elle Woods. Karena dia seorang pirang yang kehidupannya glamor, santai, manja, serta penuh kesenangan di Bel Air, dia dianggap bodoh dan tidak ā€˜seriusā€™ oleh orang-orang di luar lingkaran pertemanannya (padahal di dalam lingkaran pertemanannya dia selalu dianggap dan menganggap orang lain baik). Bahkan pacarnya, Warner Huntington III, tidak pernah menganggapnya ā€˜seriusā€™. Suatu hari, Warner memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Elle karena Keluarga Huntington menginginkan menantu yang ā€˜seriusā€™ untuk mendampingi Warner menjadi senator kelak. Elle yang patah hati berusaha untuk mendapatkan kembali hati Warner dengan mengambil sekolah hukum, sekolah yang akan diambil Warner dan dianggap cukup ā€˜seriusā€™. Sayangnya, tidak ada yang menganggap Elle ā€˜seriusā€™ selama ia berada di sekolah hukum. Lebih buruk lagi, Elle mengetahui bahwa Warner telah bertungangan dengan wanita lain yang sesuai dengan kriteria Keluarga Huntington, yang juga mengambil sekolah hukum yang sama dengannya dan Warner.

This blonde is anything but dumbā€¦

Elle Woods, University of Southern California socio-political jewellery design major, is blonde, spoiled and desperately in love with Warner Huntington III. But when Warner announces heā€™s dumping her to go off to Stanford, Elle decides that a little thing like law school wonā€™t come between them. Anything Warner can do, she can do better.

Elleā€™s Stanford misadventures begin badly, and it seems the one place blondes definitely donā€™t have more fun is law school. But then Elleā€™s asked to defend one-time fitness queen Brooke Vandermark on a murder charge. Seizing the opportunity to prove her worth to Warner and her fellow classmates, she vindicates all who are blonde at heart with a tip any Cosmo girl should know.

ā€” blurb Legally Blonde

Ada beberapa hal yang diubah antara film dan buku, seperti sekolah hukum yang diubah dari Stanford (buku) ke Harvard (film) dan nama tunangan Warner dari Sarah (buku) ke Vivian (film). Jujur aku excited membaca percakapan ini di buku,

ā€œyou got into Harvard law?ā€
ā€œwhat? like itā€™s hard?ā€

tapi ternyata itu hanya ada di film karena di buku mereka bukan ke HarvardšŸ˜­ Aku juga excited membaca perjuangan Elle melengkapi persyaratan untuk mendaftar sekolah hukum yang di filmnya dibawakan dengan sangat ikonik oleh Reese Witherspoon (dan sampai sekarang masih di-remake oleh beberapa selebriti untuk Halloween), tapi ternyata hanya ada di buku.

Selain dua adegan ikonik tersebut, terdapat beberapa adegan ikonik lain yang membuat filmnya lebih unggul dibanding bukunya. Dan yang paling menonjol adalah, karakter Elle di film sangat bold dari segi character development. Terdapat perbedaan yang mencolok antara Elle di awal film dengan Elle di akhir film (kecuali dia tetap glamor dan pirang). Berbeda dengan di buku, yang mana Elle tidak mengalami character development yang berarti, tetap menjadi Elle yang pirang, glamor, santai, manja, serta penuh kesenangan walalupun sudah menjadi murid sekolah hukum. Jadi, tulisan ini aku dedikasikan kepada Elle Woods di film yang telah menjadi the it girl selama di sekolah hukum tanpa meninggalkan jati dirinya, serta untuk Reese Witherspoon yang telah memerankan Elle Woods dengan sangat baik.

(1) ā€œI will show you how valuable Elle Woods can beā€

Adegan ini adalah pertama kalinya Elle Woods sadar bahwa dia tidak pernah dianggap ā€˜seriusā€™ oleh orang-orang di sekelilingnya, termasuk Warner. Dari sini Elle mengubah cara pandangnya untuk beradaptasi dengan kehidupan sekolah hukum. Ia mulai keluar dari zona nyaman, berusaha keras untuk belajar, dan aktif di kelas, bahkan membuat beberapa profesor terkesan. Elle Woods di buku terasa sulit untuk meninggalkan zona nyamannya, bahkan beberapa kali ia membaca Vogue atau Cosmopolitan di kelas, dan mengabaikan profesor yang tengah mengajar. Elle Woods di buku juga tidak terlihat mengubah kebiasaannya untuk beradaptasi dengan sekolah hukum kecuali pada detik-detik terakhir mendekati ujian, yang membuat Elle mendapat nilai ambang batas di semua mata kuliah.

(2) ā€œIā€™m Elle Woods, Miss BonafontĆ©ā€™s attorneyā€

Di adegan ini, Elle merasa percaya diri dengan kemampuannya sebagai murid sekolah hukum dan mencoba mengaplikasikannya untuk membantu Paulette mengambil ā€˜hak asuhā€™ anjing dari mantan suami Paullete. Di sini Elle tahu hak istimewanya bisa bermanfaat bagi orang lain, dan dia mulai memiliki sisi kehidupan lain yang tidak ada Warner di dalamnya. Elle juga membantu Paulette melakukan gerakan ā€œBend & Snapā€ yang ikonik untuk menarik perhatian gebetan Paulette.

Dan yang paling menarik, ketika Elle memanfaatkan hak istimewa pirangnya yang dinilai sebagai primadona untuk membantu David Kidney mendapatkan teman kencan.

NB: David Kidney adalah karakter yang tidak pernah menganggap Elle tidak serius sejak hari pertama kuliah. David tau Elle hanya kurang berusaha dan perlu bantuan, sehingga David beberapa kali membantu Elle.

(3) ā€œwhere you got into shower?ā€

Elle di buku memenangkan kasus ini sebagai mahasiswa magang yang secara tidak sengaja mengetahui kejanggalan yang dilakukan Chutney (keramas setelah pengeritingan rambut). Di film, setelah diremehkan oleh profesornya sendiri (bahkan si profesor memilih Elle sebagai mahasiswa magang hanya karena Ella cantik dan pirang), Elle mengajukan diri untuk menjadi pengacara bagi Brooke di bawah pengawasan Emmet, menggantikan si profesor. Dan dengan pengetahuan yang ia miliki di bidang salon dan kecantikan, Elle mengetahui kejanggalan yang dilakukan Chutney, dan memenangkan persidangan secara tunggal.

(4) ā€œcongratulation class of 2004, we did itšŸ„³!!ā€

Elle Woods di buku baru masuk semester kedua saat ceritanya habis, sedangkan time jump di film mengakhiri cerita Elle Woods sebagai wisudawan terbaik yang menerima tawaran pekerjaan dari firma hukum bergengsi di Boston. Melihat Elle di awal film yang serba manja dan menganggap semua orang baik, dibandingkan dengan Elle di akhir film yang memberikan pidato ā€Passion is a key ingredient to the study and practice of law and end of lifeā€, membuat aku sadar bahwa Elle sudah banyak berubah selama perjalanan sekolah hukumnya. Dia paham betul bahwa jati dirinya sebagai seorang pirang dengan kehidupan glamor, santai, manja, serta penuh kesenangan di Bel Air tidak mendefinisikan siapa dia. Dia hanya perlu berusaha dan percaya pada dirinya sendiri untuk membutikan bahwa dirinya layak menjadi murid di sekolah hukum. and she did itšŸ„³!!

--

--